Pages

Minggu, 30 Januari 2011

diary

30 january 2010
Hari ini hari minggu sebentar lagi ujian kopetensi sudah di depan pintu.Aku harus siap-siap belajar dan ujian.Entah lah apa aku akan berhasil ataukah gagal.siang tadi semua teman belajar kelompok di rumah misel.Tapi aku tak datang karna aku tahu apa hasilnya pasti nol besar.
jadi sepanjang siang ini hanya ku maafaatkan dirumah dengan kesendirian.
Aku Cuma sekali mencoba mempraktekan tugas uji kopetensi itu.Jujur stu sisi aku benci aku muak akan kebohongan ini.akan ke munafikan ini apa ini yang di sebut ujian?soal di berikan sebelum ujian untuk apa?Seolah aku merasa kemampuan kami di remehkan.Atau kah aku terpengaru akan sosok gie yang baru ku tonton?Entahlah yang pati aku merasa senasib sekarang dengan nya atau aku yang mudah terpengaruh.
Hampir sepuluh tahun aku sekolah Cuma ketidak adilan yang kurasa.Aku pernah tinggal kelas tapi bukan karna aku bodoh karna waktu itu aku melawan pada guru.Mungkin kau pikir itu wajar,tapi apa wajar ketika aku melawan teman ku yang mengambil ceritaku dan membaca nya keras-keras?ya waktu itu aku menulis tentang kematian nenek yang ku sayangi bahkan sampai sekarang andai aku bisa memilih antara nyawa ku dan nenek pasti ku memilih nenek.
Aku masih ingat nama guru itu,desmawati yang tak pernah jujur.kenapa aku bilang begitu?karna aku tahu kebusukan dia ya aku masih membenci dia sampai sekarang.Aku tahu dia melakukan apapun untuk bisa memdapatkan uang karna itulah aku tinggal kelas karna teman yang ku lawan adalah anak seorang guru.
Begitupun di smp banyak ketidak adilan teman yang open book and anak guru adalah anak emas yang paling penting dia anak orang kaya.Dan itu kulihat dan kurasakan sendiri aku muak ketidak adilan ini apalagi di smk ,aku masih ingat betapa untuk bisa masuk di sekolah yang dulu aku angap hbt ini ternyata tak lebih dari sekolah hura-hura.Banyak pungli mulai dari denda2 yang tak tahu kemana hilang uang itu sampai ke uang infak untuk membangun musolah yang 10 tahun di kupulin tak tahu hilang kemana.aku tahu ini bukan urusan ku tapi itulah kenyataan yang ku rasakan.
Aku juga ingat bagaimana nialai ku yang susah payah program2 yang ku buat tapi kau tahu yang selalu mendapat nilai bagus Cuma seorang anak yang tiap ujian open book meta andita dan anak kesayangan guru aku berani bertaruh kalau otaknya itu kosong.
Tapi udahlah aku muak atas semau ini alnino organisasi yang aku banggakan yang aku agungkan tapi tak lebih dari sampah kemunafikan.aku tahu akualah yang lulusan terbaiknya tapi kau tahu siapa yang di angap dewa sekarang rita adik endang anjing pembina kami.ya seharusnya aku tak bersikap seperti itu sama pembina ku tapi aku muak akan ketidak adilan yang dia berikan.
Sudahlah aku muak dengan ketidak adilan ini karan tak akan ada gunanya protes tak akan mengubah apa-apa.

0 komentar:

Posting Komentar

WELCOME TO MY BLOG

FRIANTIYUDIS